Gunung Kerinci berbentuk kerucut dengan lebar 13 km (8 mil) dan panjang 25
km (16 mil), memanjang dari utara ke selatan. Pada puncaknya di sisi timur laut
terdapat kawah sedalam 600 meter (1.969 kaki) berisi air berwarna hijau. Hingga
sekarang, kawah yang berukuran 400 x 120 meter ini masih berstatus aktif.
Gunung Kerinci termasuk dalam bagian dari
Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). TNKS
adalah sebuah wilayah konservasi yang memiliki luas 1.484.650 hektare dan
terletak di wilayah empat provinsi, yang mana sebagian besarnya berada di
wilayah Jambi. TNKS sendiri merupakan bagian dari
Pegunungan Bukit Barisan yang memanjang
dari utara ke selatan di Pulau Sumatra.
Gunung Kerinci merupakan gunung tipe A aktif yang berada sekitar 130
kilometer arah Selatan Kota Padang. Tipe Letusan : Tipe Hawaii Bentuk Gunung :
Gunung Strato atau Kerucut Tipe Erupsi : Erupsi Eksplosif Keaktifan Gunung : Tipe
A
Tumbuhan dataran rendah didominasi oleh beberapa jenis
mahoni,
terdapat juga tumbuhan raksasa Bunga Raflesia
Rafflesia
Arnoldi dan Suweg Raksasa
Amorphophallus Titanum.
Pohon cemara juga tumbuh di Gunung Kerinci. Dengan Taman Nasional Leuser, taman
ini terhalang oleh Danau Toba dan Ngarai Sihanok. Sehingga beberapa binatang
yang tidak terdapat di Taman Leuser ada di sini, seperti tapir (
Tapirus
indicus) dan kuskus (
Tarsius bancanus).
Banyak terdapat binatang khas Sumatera seperti gajah, badak sumatera,
harimau, beruang madu, macan tutul, kecuali orang utan. Berbagai primata
seperti siamang, gibbon, monyet ekor panjang, dan
Presbytis melapophos.
Terdapat juga 140 jenis burung.
Gunung ini dapat ditempuh melalui darat dari Jambi menuju Sungaipenuh
melalui Bangko. Dapat juga ditempuh dari Padang, Lubuk Linggau, dan Bengkulu.
Dengan pesawat terbang dapat mendarat di Padang atau Jambi.
Keindahan panorama yang natural dengan kekayaan flora dan fauna dapat
ditemui mulai dari dataran rendah hingga puncak Gunung Kerinci, tidak hanya
untuk dinikmati tetapi sangat baik untuk melakukan penelitian dan pendidikan.
Pendakian ke puncak Gunung Kerinci memakan waktu dua hari mulai dari Pos Kersik
Tuo.
Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro berada pada ketinggian 1.400 mdpl dengan
penduduk yang terdiri dari para pekerja perkebunan keturunan Jawa, sehingga
bahasa setempat adalah
bahasa Jawa. Dari Kersik Tuo kita menuju ke Pos
penjagaan TNKS atau R10 pada ketinggian 1.611 mdpi dengan berjalan kaki sekitar
45 menit melintasi perkebunan teh.
Pondok R 10 adalah pondok jaga balai TNKS untuk mengawasi setiap pengunjung
yang akan mendaki Gunung Kerinci. Dari R10 kita menuju ke Pintu Rimba dengan
ketinggian 1.800 mdpl, Jaraknya sekitar 2 km dengan waktu tempuh kurang lebih 1
jam perjalanan. Medannya berupa perkebunan/ladang penduduk, kondisi jalan baik
(aspal) sampai ke batas hutan.
Pintu Rimba merupakan gerbang awal pendakian berada dalam batas hutan antara
ladang dan hutan heterogen sebagai pintu masuk. Pintu Rimba berada pada
ketinggian 1.800 mdpl. Di sini ada lokasi
shelter dan juga lokasi air
kurang lebih 200 meter sebelah kiri. Jarak tempuh ke Bangku Panjang 2 km atau
30 menit perjalanan, lintasannya agak landai memasuki kawasan hutan heterogen.
Pos Bangku Panjang dengan ketinggian 1.909 mdpl, terdapat dua buah
shelter
yang dapat digunakan untuk beristirahat. Menuju Batu Lumut medan masih landai
jarak 2 km dengan waktu tempuh sekitar 45 menit melintasi kawasan hutan.
Pendaki dapat beristirahat di Pos Batu Lumut yang berada di ketinggian 2.000
mdpl, namun di sini tidak ada
shelter-nya. Terdapat sungai yang kadang
kala kering di musim kemarau.
Untuk menuju Pos 1 yang berjarak sekitar 2 km dari Batu Lumut kita
membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Jalur memasuki kawasan hutan yang lebat dan
terjal dengan kemiringan 45 hingga 60 derajat.
Pos 1 ini berada di ketinggian 2.225 mdpl dan terdapat sebuah pondok yang
dapat digunakan untuk beristirahat. Untuk menuju Pos 2 jarak yang harus
ditempuh sekitar 3 km dengan waktu tempuh 2 jam. Di lintasan ini kadang kala
dijumpai medan yang terjal dengan kemiringan hingga 45 derajat tetapi masih
bertemu dengan medan yang landai.
Terdapat sebuah Pondok yang sudah tua di Pos 2 yang berada di ketinggian
2.510 mdpl, di sini pendaki dapat beristirahat. Untuk menuju Pos 3 jarak yang
harus ditempuh adalah 2 km dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Di lintasan ini
dapat kita jumpai tumbuhan paku-pakuan dengan kondisi hutan yang agak terbuka.
Terdapat Pondok yang sudah rusak tinggal kerangkanya di Pos 3 yang berada di
ketinggian 3.073 mdpl. Di tempat ini pendaki dapat beristirahat dan masih
nyaman untuk mendirikan tenda karena masih terlindung oleh pepohonan. Waktu
tempuh untuk menuju puncak dari pos ini sekitar 4 jam.
Untuk menuju ke Pos 4 jarak yang harus ditempuh sekitar 1,5 km, memerlukan
waktu sekitar 1,5 jam. Kondisi jalur berupa bekas aliran air sehingga akan
berubah menjadi selokan bila turun hujan. Pos 4 berada pada ketinggian 3.351
mdpl, tempat ini cukup lapang dan bisa untuk mendirikan beberapa tenda, namun
cuaca di sini sering kali tidak bersahabat. Lintasan selanjutnya untuk menuju
puncak berupa pasir dan batuan cadas. Jarak tempuh menuju puncak 2 km dengan
waktu tempuh sekitar 3 jam. Di lintasan ini pendaki perlu ekstra hati-hati.( info : wikipedia.com )
Klik
disini untuk Mengikuti Open Trip Gunung Kerinci Fase 1 Dan 2 ( Fasilitas,Peraturan Trip dan Itinerary )